Desa Loloana'a, Kecamatan Alasa, Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara memiliki potensi wisata dan sumber daya alam. 

Potensi wisata

Wisata Kara Sangadulo, objek wisata alami yang berada di sekitar sungai Alasa keindahan alam di Desa Loloana'a 

Potensi sumber daya alam 

Peternakan dan perikanan

Faktor-faktor yang memengaruhi potensi desa Keadaan lingkungan geografis, Letak geografis desa, Sumber daya alam, Sumber daya manusia. 

Cara mengetahui potensi desa 

Melihat langsung potensi sumber daya alam yang ada

Melihat bagaimana sumber daya manusia yang ada

Hubungan potensi desa dengan tingkat perkembangan desa 

Semakin besar potensi desa maka semakin tinggi tingkat perkembangannya

Perkembangan desa 

Potensi desa yang dimiliki oleh desa tersebut memengaruhi tingkat perkembangannya.

Wisata Kara Sangadulo terletak di Jalan Kara Sangadulo RT 01, Dusun I, Desa

Lolana'a, Alasa, Loloana'a, Kec. Alasa, Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara.

Merupakan objek wisata yang berda disekitar sungai Namo Buule di desa Loloanaa.

Objek wisata ini merupakan objek wisata yang terbentuk secara alami tanpa sentuhan

manusia.

Potensi objek wisata

a. Potensi Sumber Daya Alam

Potensi sumber daya alam merupakan potensi wisata atau daya tarik yang

dimiliki wisata tanpa sentuhan tangan manusia atau yang terbentuk secara alami.

Potensi sumber daya alam ini berupa keindahan alam, dan fenomena alam,

keanekaragaman hayati. Objek wisata kara sangadulo juga memilki potensi sumber

daya alam yang sudah tersedia. Keunikan fenomena dari batu bertelur di objek

wisata Kara sangadulo merupakan potensi alam yang unik dan menjadi daya tarik

wisatwan untuk berkunjung. Keindahan alam sekitar objek wisata ini juga

menambah kesan yang alami wisatawan.

b. Potensi Sumber Daya Manusia

Potensi sumber daya maunsia dalam objek wisata merujuk pada berbagai

kemampuan, keterampilan, pengetahuan, dan kualitas lain yang dimiliki oleh

individu-individu yang terlibat dalam pengelolaan dan pelayanan di destinasi

wisata tertentu. Pada objek wisata Kara sangadulo, sumber daya manusia

sangatlah kurang. Hal ini terlihat dari pengelolaan destinasi wisata, seperti :

pemandu wisata yang belum ada, bahkan tiket masuk ke dalam objek ini masih

belum ada. Ini menandakan bahwa objek wisata kara sangadulo masih

kekurangan dalam memiliki pontensi sumber daya manusia.

c. Potensi Kebudayaan

Potensi Kebudayaan di objek wisata kara sangadulo di Alasa, dapat

menjadi salah satu daya tarik utama bagi wisatawan yang mencari pengalaman

yang menarik. Potensi budaya di objek wisata ini lebih mengarah pada sejarah

agama dan keprcayaan zaman dulu di desa Loloanaa. Masyarakat Nias pada

masa ditemukannya Kara Sangadulo ini masih belum mengenal agama. Oleh

sebab itulah dengan ditemukannya batu unik yang bertelur ini, masyarakat

meyakini batu tersebut sebagai allah (animisme). Masyarakat percaya bahwa

segala kekayaan dan harta benda diberikan oleh Kara Sangadulo serta segala

hasil dari pertanian dan perkebunan mereka diberkati oleh allah yang mereka

sembah tersebut.

Dari sejarah objek wisata kara sangadulo ini, menjadi daya tarik wisatawan.

Selain keunikan fenomena alam yang ada, sejarah dalam objek ini juga sangat

menarik, mulai dari penemuan batu bertelur hingga agama yang dianut

masyarakat pada masa lalu serta bagaimana kebiasaan dan tradisi yang dilakukan

masyarakat pada masa lampu.

Kendala Objek wisata Kara Sanagdulo

Kendala merupakan faktor penghambat dalam pengembangan objek wisata.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline (2010), Faktor pemghambat merupakan

hal atau kondisi yang dapat menghambat atau menggagalkan suatu kegiatan, usaha

atau produksi. Berdasarkan hasil penelitian dilapangan, ada beberapa kendala objek

wisata kara sangadulo kurang diminati :

a. Kurangnya peran masyarakat dalam sektor pariwisata

b. Sarana dan prasarana yang belum ada

c. Aksesbilitas yang belum memadai

d. Belum adanya sistem promosi objek wisata Kara Sangadulo

e. Kurangnya prioritas pembangunan pemerintah terhadap sektor pariwisata.

Strategi Pengembangan Objek wisata Kara Sangadulo

Strategi pengembangan kepariwisataan bertujuan untuk mengembangkan

produk dan pelayanan yang berkulaitas, seimbang, dan bertahap.